Sabtu, 04 Oktober 2014

aset keuangan 4



Aset Keuangan
“Obligasi”
Oleh:
Anis Sundari
NIM 120413403099, S1 Manajemen

Pendahuluan
Dalam sebuah perusahaan, dana merupakan salah satu aset berwujud yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, tanpa adanya dana tujuan yang diharapkan perusahaan tidak akan terwujud. Sumber modal dalam perusahaan dapat berasal dari modal pasif dan modal aktif. Dengan adanya alternatif atau opportunity cost dalam pencarian sumber modal tentunya bagi manajemen keuangan, maka penambahan dana untuk perusahaan dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menerbitkan prolongasi, belearning, obligasi dan wesel bayar, jika dilihat dari tingkat likuidaitas merupakan sumber modal berjangka waktu tertentu dan dari sisi rentabilitas merupakan sumber modal yang dapat menghasilkan pendapatan tertentu dan dari tingkat solvabilitas kepemilikan atas modal berasal dari modal asing yang diperoleh dari hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Maka dari itu berbagai alternatif perusahaan dalam mencari penambahan dana dilakukan oleh manajemen keuangan, dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang lebih rendah, mempertimbangkan tingkat bunga dan jangka tempo yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Obligasi merupakan salah satu alternatif pencarian dana yang dapat dilakukan suatu perusahaan dan dapat menghasilkan pendapatan tertentu. Berikut merupakan  pemaparan pembahasan mengenai aset keuangan yang bertema obligasi .

1.      Pengertian Obligasi
Obligasi (bond) adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Suatu obligasi adalah instrumen dimana emitennya (pengutang/peminjam) berjanji untuk membayar kembali jumlah yang dipinjam ditambah bunga kepada lender/investor selama periode waktu tertentu. Jangka waktu tempo (term to maturity) dari suatu obligasi adalah jumlah tahun yang telah dijanjikan oleh emiten untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Jatuh tempo (maturity) dari obligasi mengacu pada tanggal berakhirnya eksistensi utang tersebut dan hari dimana emiten akan menebus obligasi dengan membayar jumlah yang terutang. Obligasi juga disebut sebagai fixed income atau instrumen dengan pendapatan tetap. Istilah pendapatan tetap dapat diartikan bahwa pendapatan yang diperoleh pemilik obligasi baik dalam bentuk kupon maupun pokok telah ditentukan waktu dan nilainya serta tidak terpengaruh oleh perubahan harga surat utang tersebut.
Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia, transaksi perdagangan dilakukan remote acsess dari masing-masing kantor anggota bursa (AB) dengan sistem perdagangan yang digunakan adalah FITS (Fixed Income Trading System) yang terdiri dari 2 pasar perdagangan yaitu pasar reguler outright dan pasar negosiasi. Terkait dengan valuasi obligasi, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu harga pasar obligasi yang menjadi acuan investor untuk melakukan transaksi jual maupun transaksi beli merupakan present value dari aliran kas masa mendatang. Notasi atau votasi atau penyebutan harga pasar obligasi adalah dalam bentuk prosentase, misalnya obligasi 95% dari nilai nominal (at discount), oligasi 115% dari nilai nominal (at premium), obligasi 100% dari nilai nominal (at par).

2.      Jenis-jenis Obligasi
a)      Dari sisi tingkat suku bunga atau kupon yang ditawarkan
1)      Obligasi bungan tetap (fixed rate), yaitu obligasi yang memberikan kupon dengan persentase yang tetap.
2)      Obligasi bunga mengambang (floating rate), yaitu obligasi yang besar kuponnya tidak ditetapkan, melainkan berdasarkan ukuran tertentu.
3)      Obligasi bunga tetap dan mengambang (combination rate bond), yaitu besarnya kupon yang merupakan kombinasi antara bunga tetap dan bunga mengambang.
4)      Kupon nol (zero coupon), yaitu jenis obligasi yang tidak memberikan kupon secara periodik. Bunga dan pokok obligasi diberikan sekaligus ketika jatuh tempo.
b)     Dari sisi pihak yang menerbitkan obligasi
1)      Obligasi korporasi (corporate bonds), yaitu obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik perusahaan publik seperti Telkom, Indosat maupun perusahaan nonpublik seperti PLN.
2)      Obligasi pemerintah (government bonds), yaitu obligasi atau surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara. Di Indonesia jenis obligasi ini terdiri atas Obligasi Rekap, Obligasi Penjaminan, dan SUN.
3)      Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds), yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah.
c)      Jenis obligasi lain yang mulai berkembang di Indonesia yaitu obligasi syariah, terdiri atas:
1)      Obligasi syariah mudharabah, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan mengacu pada sistem bagi hasil.
2)      Obligasi syariah ijarah, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan mengacu pada sistem pembayaran sewa.
d)     Penerbitan obligasi terkadang dilengkapi dengan opsi/pilihan tertentu baik opsi tersebut berada pada sisi penerbit atau pemegang obligasi. Dari sisi ini, obligasi dapat dibedakan menjadi:
1)      Convertible bond (obligasi konversi), yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi mengkonversikan atau menukar obligasi ke sejumlah saham pihak penerbit.
2)      Exchangeable bond, yaitu obligasi di mana penerbit menyertakan opsi call pada perjanjian obligasi. Opsi tersebut memberikan hak kepada investor (bondholder) untuk menukar obligasi menjadi sejumlah saham biasa (perusahaan lain).
3)      Collable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada penerbit atau emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4)      Putable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor (bondholder) yang mengharuskan penerbit untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu (strike price) sepanjang umum obligasi tersebut.
e)      Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi memiliki sejumlah risiko potensial yang dapat ditanggung pemegang obligasi. Salah satu faktor yang memberikan keamanan investor atas investasi pada obligasi adalah jaminan (collateral) dari penerbit. Dilihat dari sisi ini, obligasi dibedakan menjadi:
1)      Obligasi yang dijamin (secure bond), yaitu obligasi yang dijamin dengan aset atau kekayaan tertentu dari penerbitnya atau jaminan lain dari pihak ketiga. Termasuk kelompok ini adalah guaranteed bonds, mortgage bonds, collateral trust bonds.
2)      Obligasi yang tidak dijamin (unsecured bonds), obligasi yang tidak dijamin dengan aset atau kekayaan tertentu dari penerbitnya, tetapi dijamin dengan kekayaan penerbit secara umum.
3.      Karakteristik Obligasi
Sebagai instrumen utang (debt securities), obligasi memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
1)      Memiliki masa jatuh tempo
Masa berlaku suatu obligasi sudah ditentukan secara pasti pada saat obligasi tersebut diterbitkan, misalnya lima tahun, tujuh tahun, dan seterusnya. Artinya, jika telah melampaui masa jatuh tempo, maka obligasi tersebut otomatis tidak berlaku lagi.
2)      Nilai pokok utang
Besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan sebuah perusahaan telah ditetapkan sejak awal obligasi tersebut diterbitkan, misalnya PT. ABC menerbitkan obligasi sebesar Rp 100 miliar. Umumnya, obligasi memiliki pecahan sebesar Rp 50 juta, berarti jumlah obligasi yang diterbitkan adalah sebanyak 2000 obligasi. Pecahan obligasi dikenal dengan istilah denominasi. Jika seseorang membeli sebanyak dua obligasi, maka uang yang dikeluarkan adalah sebesar 2 obligasi x 50 juta atau setara dengan Rp 100 juta. Nilai pokok utang yang sebesar Rp 100 miliar tersebut wajib dikembalikan perusahaan ketika obligasi tersebut jatuh tempo, misalnya lima tahun.

3)      Kupon obligasi
Pendapatan utama pemegang obligasi adalah berupa bunga yang dibayar perusahaan kepada pemegang obligasi pada waktu-waktu yang telah ditentukan, misalnya dibayar setiap tiga bulan, atau setiap enam bulan sekali. Pada obligasi, istilah bunga lazim disebut kupon. Kupon merupakan daya tarik utama bagi para investor untuk membeli obligasi karena kupon merupakan pendapatan pasti yang diterima pemegang obligasi selama masa berlakunya obligasi tersebut. Di Indonesia, umumnya kupon obligasi dibagikan setiap tiga bulan atau secara kuartalan. Kupon yang dibayar perusahaan penerbit obligasi, dapat berupa:
                               I.            Kupon dengan tingkat bunga tetap, misalnya sebesar 17% setiap tahun.
                            II.            Kupon dengan tingkat bunga mengambang.
                         III.            Kupon dengan tingkat bunga kombinasi atau gabungan antara tetap dan mengambang.
4.      Peringkat obligasi
Tingkat kemampuan membayar kewajiban dikenal dengan istilah peringkat obligasi. Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara khusus bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan. Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian agar dengan adanya peringkat tersebut maka investor dapat mengukur atau memperkirakan seberapa besar risiko yang akan dihadapi dengan membeli obligasi tertentu.
5.      Dapat diperjualbelikan
Sebagai surat berharga, obligasi dapat diperjualbelikan seperti halnya saham. Jika suatu saat nilai obligasi meningkat, maka pemegang obligasi dapat menjual obligasi tersebut melalui dealer atau pialang obligasi. Pialang obligasi akan menerima fee atas transaksi obligasi tersebut.
6.      Keuntungan Membeli Obligasi
Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik antara lain:
a. Memberikan pendapatan tetap berupa kupon
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan berupa bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito. Sebagai tambahan, pembayaran bunga obligasi harus didahulukan sebelum perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham. Disamping itu, dalam posisi perusahaan penerbit mengalami likuidasi atau bubar, maka pemegang obligasi memiliki hak yang lebih tinggi atas kekayaan perusahaan dibanding dengan pemegang saham.
Selain itu terdapat keuntungan lain dari kepemilikan obligasi yang berupa YIELD yang terdiri dari Coupon Yield, Current Yield, Yield to Maturity (YTM).
b. Keuntungan atas penjualan obligasi
Disamping penghasilan kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibanding dengan harga belinya, maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli obligasi dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer atau pialang obligasi.
7.      Kerugian Membeli Obligasi
Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relatif rendah, tetapi obligasi tetap mengandung beberapa risiko, antara lain:
a. Risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi atau tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan istilah default. Walupun jarang terjadi, dapat saja suatu ketika penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi. Jika penerbit obligasi tidak mampu membayar bunga, maka biasanya pembayaran bunga ditangguhkan atau diundur sesuai kesepakatan dengan para pemegang obligasi.
b. Risiko tingkat suku bunga
Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga; artinya, jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, dan sebaliknya. Perdagangan obligasi sangat dipengaruhi tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan, maka nilai obligasi menjadi turun, yang berarti obligasi akan dijual dengan diskon atau dijual lebih murah.
c. Liquidity Risk dan Exchange Rate Risk
Liquidity risk merupakan risiko saat obligasi tidak likuid atau cepat diuangkan, dalam artian saat investor jual akan menjual obligasi namun sulit menemukan investor beli, begitupun sebaliknya. Dan risiko nilai tukar mata uang berkaitan jika investor akan melakukan transaksi jual beli obligasi dengan denominasi mata uang asing.







Referensi

http://bisnisbermoral.blogspot.com/2008/03/pengertian-obligasi.html. Diakses 18 September 2014
http://doweanali.blogspot.com/2012/12/pengertian-obligasi.html. Diakses 18 September 2014
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/obligasi-pengertian-karakteristik-dan.html. Diakses 17 September 2014

1 komentar:

  1. Betway, Betway and IOS - JT Hub
    Betway 광양 출장안마 has entered into an agreement with 포항 출장마사지 IOS, a leading provider 동해 출장마사지 of online 제주 출장안마 casino entertainment and sports betting. The agreement 나주 출장샵 is an

    BalasHapus