Selasa, 02 September 2014

Sistem Keuangan
Oleh:
Anis Sundari
120413403099 
Offering (KIJ)
                                                                                                                                                                                                           
Dalam kehidupan perekonomian, setiap pelaku ekonomi baik individu, kelompok, ataupun lembaga dalam menjalankan kegiatan ekonominya selalu berkaitan dengan dana atau keuangan . Keuangan merupakan salah satu penopang segala kebutuhan manusia dalam meraih atau mewujudkan suatu tujuan yang diinginkan demi kepuasan dan kesejahteraan  , sehingga jika tujuan dapat tercapai maka akan timbul suatu kesejahteraan. Keuangan juga menimbulkan suatu interaksi sosial baik menguntungkan atau merugikan bagi setiap pelaku ekonomi, sehingga diperlukan adanya aturan-aturan serta batasan-batasan yang dapat mengendalikan seluruh kegiatan perekonomian yang disebut dengan sistem keuangan. Dengan adanya sistem keuangan, maka segala bentuk interaksi sosial yang berhubungan dengan keuangan dalam kegiatan ekonomi dapat dikendalikan .
Secara garis besar sistem keuangan merupakan sistem yang dapat menopang perekonomian dengan menitik-beratkan pada kelancaran aliran dana dari pihak kelebihan dana(surplus unit) kepada pihak yang kekurangan dana(defisit unit). Sistem ini membutuhkan badan yang menjadi perantara antara dua pihak tersebut agar memudahkan transaksi dan mempercepat laju aliran dana yang dimaksud, dalam kasus ini badan ini ialah lembaga keuangan yang terdiri dari lembaga keuangan Bank dan Non-Bank serta pasar keuangan. Secara garis besar sistem keuangan merupakan peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait dalam melaksanakan transaksi ekonomi hingga terciptanya aliran dana. Secara perspektif sistem keuangan merupakan sekumpulan pasar dan sekumpulan institusi tempat surat-surat berharga diperdagangkan beserta jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem keuangan merupakan rangkaian sistem aliran dana dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana(surplus unit) ketika pada waktu overcash kepada masyarakat yang kekurangan dana(defisit unit) ketika mengalami undercash, baik itu secara langsung (direct finance), semi langsung maupun secara tidak langsung (indirect financial) melalui financial intermediaries/ lembaga keuangan. 
Sistem keuangan merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga stabilitas perekonomian khususnya keuangan di suatu negara sehingga dapat tetap melakukan jasa-jasa dalam bidang keuangan serta tahan terhadap segala macam kejutan (shock) untuk tetap dapat melaksanakan fungsi intermediasi yakni menjadi jembatan aliran dana dari surplus unit  kepada  defisit unit. Sistem keuangan juga dapat memperlancar kegiatan ekonomi dan transaksi keuangan, mengefisiensikan, mengefektifkan serta memfleksibelkan aliran dana.
Berikut terdapat bagan mengenai pelaku ekonomi dalam sistem keuangan.  

  
 



Dari gambar perekonomian dua sektor diatas dapat disimpulkan bahwa rumah tangga adalah penyedia pasar tenaga kerja (pasar input) yang terdiri dari tenaga kerja, modal, dan tanah untuk selanjutnya digunakan perusahaan untuk menjalankan produksinya. Dalam hal ini rumah tangga mendapat imbalan berupa payment dari perusahaan. Untuk timbal balik dari perusahaan, tenaga kerja mendapatkan gaji sedangkan untuk tanah mendapatkan timbal balik misalnya berupa pembayaran sewa. Kemudian perusahaan dapat menghasilkan produksinya berupa barang dan jasa(pasar output) yang selanjutnya didistribusikan kepada konsumen, sehingga perusahaan mendapat timbal balik dari rumah tangga berupa payment. Dalam hal ini rumah tangga dikatakan sebagai surplus unit yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana, sedangkan perusahaan dikatakan sebagai defisit unit yang merupakan pihak yang kekurangan dana. Jadi antara rumah tangga dengan perusahaan secara nyata membentuk suatu siklus keterkaitan satu sama lain.
 Dari gambar di atas dapat disimpulkan juga bahwa sistem keuangan merupakan media stimulus ekonomi yang mempertemukan surplus unit dan defisit unit, karena kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dilakukan oleh bank sentral tidak akan memberikan respon cepat terhadap masalah-masalah keuangan dalam perekonomian yang terjadi di Indonesia tanpa adanya sistem keuangan. Sehingga peran sistem keungan sangat lah besar bagi perekonomian suatu negara khususnya dalam penggunaan dana dalam kegitan ekonomi  dan pembangunan nasional. Fungsi utama dari sistem keuangan adalah untuk menata dan mengatur transaksi-transaksi atau aktivitas keuangan. Selain itu, sistem keuangan juga membantu meningkatkan atau mensejahterakan pertumbuhan ekonomi.
Sistem keuangan juga memiliki fungsi pokok dalam perekonomian modern, yaitu
1.      Fungsi Tabungan
Misalnya saham merupakan instrumen keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan suatu pendapatan dengan risiko yang rendah. Saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat digunkan untuk berinvestasi yang menjadikan taraf kehidupan semakin meningkat
2.      Fungsi Kekayaan
Penyimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan cara pembelian  barang dan pembelian instrumen keuangan. Jika penyimpanan kekayaan dengan pembelian barang, kelemahannya adalah memiliki risiko kerugian dan berkurangnnya nilai akibat penyusutan. Sebaliknya jika penyimpanan kekayaan dilakukan dengan pembelian  instrumen keuangaan, maka nilainya tidak akan berkurang karena berlalunya waktu dan bahkan memperoleh penghasilan.
3.      Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang dikonversi dalam bentuk instrumen keuangan , dapat dikonversi menjadi uang tunai di pasar keuangan dengan risiko yang kecil, sehingga dalam pasar keuangan menyediakan likuiditas bagi penabung pemilik yang membutuhkan uang tunai.
4.      Fungsi kredit
Selain likuiditas dan arus tabungan, pasar keuangan juga memfasilitasi kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi yang disertai janji untuk membayar di masa yang akan datang.
5.      Fungsi Pembayaran
Sistem keuangan juga menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen yang dapat digunakan dalam sebagai alat pembayaran (medium of exchange) antara lain: cek giro, kartu kredit, dan kartu debit.
6.      Fungsi Risiko
Sistem keuangan juga menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta,  risiko penghasilan /kerugian. Penjualan polis asuransi di pasar keuangan dimaksudkan untuk menawarkan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian tersebut.
7.      Fungsi Kebijakan
Pasar keuangan juga menjadi suatu alat utama bagi otoritas untuk melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi, misalnya dengan mempengaruhi tingkat bunga dan jumlah kredit.
Tugas utama sistem keuangan dalam perekonomian modern adalah memindahkan dana dari penabung kepada peminjam yang membutuhkan dana untuk membeli barang-barang dan jasa serta melakukan investasi dalam bentuk aktiva atau peralatan-peralatan baru sehingga perokonomian dapat tumbuh dan pada akhirnya akan meningkatkan standar kehidupan.
Perhatikan gambar proses intermediasi keuangan sebagai berikut:






Sekuritas Sekunder:                                        Sekuritas Primer:                    
1.      Giro                                                            1. Saham
2.      Tabungan                                                   2. Obligasi
3.      Deposito Berjangka                                   3. Commercial Paper
4.      Sertifikat Deposito                                     4. Loan Agrement
5.      Polis Asuransi
6.      Reksadana
Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran lembaga keuangan sangatlah  besar bagi pihak surplus unit dan defisit unit yang melakukan yaitu sebagai lembaga intermediasi untuk memberikan jasa-jasa mempermudah transaksi moneter dalam pembayaran secara tidak langsung. Selain itu, ketika undercash defisit unit dapat menjual sekuritas primernya kepada surplus unit melewati lembaga intermediasi keuangan agar tingkat kekurangan dana dapat diatasi, dan juga defisit unit dapat meminjam sejumlah uang kepada lembaga intermediasi keuangan(pinjaman/kredit) dengan menjadikan sekuritas primernya sebagai jaminan. Begitu juga dengan surplus unit, jika mengalami kelebihan dana surplus unit dapat membeli sekuritas primer(investasi) terhadap defisit unit melewati intermediasi lembaga keuangan, atau surplus unit menginvestasikan dananya ke lembaga keuangan yang kemudian lembaga keuangan memberikan sekuritas sekunder sebagai tanda bayar investasi pada instrumen perusahaan tertentu.
Melihat adanya keterkaitan antara pihak surplus unit, lembaga intermediasi dan defisit unit maka dengan adanya sistem keuangan transaksi moneter tersebut dapat berjalan. Hubungan keterkaitan antara pihak-pihak yang terdapat pada gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sistem keuangan adalah suatu jaringan dari berbagai unsur-unsur yang memiliki hubungan keterkaitan yang terdiri dari Rumah Tangga, Lembaga Keuangan, serta Lembaga Pemerintah yang membentuk pasar keuangan.
Dalam proses transfer  dana dalam sistem keuangan dapat dilakukan dengan tiga kemungkinan, yaitu:
a)      Pembiayaan Langsung (Direct Finance)
Metode pembiayaan yang terjadi jika penabung  bertemu langsung dengan peminjam dan menukarkan dananya dengan aset finansial tanpa ada bantuan dari pihak ketiga.
Cara pembiyaan seperti ini disebut dengan pembiyaan langsung karena pemberian kredit/pembiayaan dilakukan langsung oleh pemilik dana kepada peminjam tanpa melibatkan lembaga intermediasikeuangan atau pihak lain.

Pembiyaan langsung memiliki beberapa kelemahan jika dilihat dari kepentingan pemilik dana maupun peminjam, yaitu:
1.      Dibutuhkan adnya keinginan atau kebutuhan yang bersamaan (concindence of want) mengenai jumlah dan, tingkat bunga dan jangka waktu.
2.      Pemilik dan harus bersedia menerima surat utang atau IOU( I owe you) yang dikeluarkan peminjam.
3.      Membutuhkan biaya yang relatif besar seperti biaya transaksi dan biaya informasi.
b)      Pembiayaan Semi Langsung
Pembiayaan semi langsung merupakan perbaikan dari metode pembiayaan langsung, seperti dalam hal mengurangi biaya informasi bagi peserta pasar keuangan. Pembiayaan semi langsung adalah transaksi pinjam-meminjam uang yang melibatkan perantara pedagang efek (broker dan dealer). Peran broker hanyalah mempertemukan pihak penjual dan pembeli. Sedangkan dealer berperan dalam intermediasi antara penjual dan pembeli efek, namun dealer sebenarnya membeli terlebih dahulu efek tersebut dengan harapan akan menjual kemuadian dengan harga yang lebih tinggiuntuk mendapatkan keuntungan.
c)      Pembiayaan Tidak Langsung
Adanya keterbatasan dalam metode pembiayaan langsung dan semi langsung menyebabkan dikembangkan metode pembiyaan tidak langsung  (inderect finance) yang dilakukan dengan bantuan lembaga intermediasi keuangan, yaitu bank , perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan pembiayaan, perusahaan efek, dan reksa dana. Peran lembaga intermediasi dalam sistem keuangan adalah melayani penabung dan peminjam dengan cara yang lebih kompleks dibandingkan jasa broker dan dealer. Lembaga intermediasi disatu pihak menerbitkan sekuritas sekunder kepada penabung dan \di pihak lain menerima surat utang (IOU) dari peminjam yang disebut dengan sekuritas primer.
Adapun  unsur-unsur sistem keuangan yang perlu diketahui yaaitu sebgai berikut:
1.      Rumah tangga
Rumah tangga merupakan para pelaku dalam sebuah sistem keuangan, di mana ada pihak yang kekurangan dana dan juga pihak yang mempunyai kelebihan dana. Rumah tangga yang dimaksudkan di sini ialah bisa saja individu ataupun organisasi/perusahaan
2.      Lembaga Pemerintah
Dalam kasus ini, lembaga pemerintah yang dimaksud merupakan lembaga otoritas yang mengatur perekonomian suatu Negara dengan peraturan perundang-undangan yang dibuat sedemikian rupa, dalam rangka tercapainya suatu tujuan bernegara, yakni terciptanya suatu masyarakat adil dan sejahtera.
3.      Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan memiliki fungsi yaitu Pengalihan aset, likuiditas, dan Pengalokasian pendapatan.
4.      Pasar Keuangan (finance market)
Dalam pengertian sempit, pasar keuangan diartikan sebagai pasar dimana aset keuangan diperjual-belikan atau diperdagangkan. Sedangkan dalam arti luas, pasar keuangan adalah pasar yang didalamnya terdiri dari berbagai macam teknik dan instrumen untuk tujuan meminjam, memberi kemudahan untuk investasi, melakukan konsumsi, menabung dan memberi keleluasaan untuk melakukan jual beli barang dan jasa. Pasar keuangan menjalankan peran dan fungsi ekonomi dengan cara sebagai berikut:
1)      Mentransfer dana dari unit surplus ke unit defisit
2)      Menyediakan mekanisme dalam proses penentuan hasga aset keuangan (price discovery)
3)      Menawarkan likuiditas kepada pelaku pasar
4)      Mengurangi biaya-biaya transaksi
Pasar keuangan diklasifikasikan menjadi sebagai berikut:
a)      Pasar uang
Pasar uang (money market) adalah mekanisme untuk memperdagangkan dana jangka pendek, yaitu dana berjangka waktu kurang dari satu tahun. Kegiatan dipasar ini terjadi karena ada dua pihak, pihak pertama yang kekurangan dana yang sifatnya berjangka pendek, pihak kedua kelebihan dana dalam waktu jangka pendek juga. Mereka itu dipertukarkan di dalam pasar uang, sehingga unit yang kekurangan memperoleh dana yang dibutuhkan, sedangkan unit yang kelebihan memperoleh penghasilan atas uang berlebihan tersebut.
b)      Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam berbentuk modal maupun hutang. Pasar modal merupakan sekuritas yang memiliki waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun. Contohnya adalah saham dan obligasi. Saham adalah laba bersih atau keuntungan dan aset perusahaan yang dihasilkan perusahaan yang berupa deviden setelah memenuhi semua kewajiban utang perusahaan.Sedangkan Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang memberikan bunga tetap secara periodik dan mengembalikan pinjaman pokoknya pada waktu jatuh tempo.

            Pentingnya Sistem Keuangan Dalam Perekonomian Suatu Negara
Perkembangan sistem keuangan memiliki pengaruh yang besar bagi perekonomian suatu negara, seperti dapat mempengaruhi tingkat tabungan, investasi, inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang di suatu negara.Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa negara-negara yang berhasil mengembangkan sistem keuangan yang relatif lebih maju dan berfungsi dengan baik adalah negara-negara yang kemudian menjadi pemimpin perekonomian dunia pada masanya (Zulverdi, Syarifuddin, dan Prastowo, 2005).
Dalam kehidupan sehari-hari, para pelaku ekonomi selalu dihadapkan pada biaya informasi dan biaya transaksi keuangan yang tinggi, yang mengakibatkan transaksi langsung antara pihak pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana tidak berjalan optimal. Akibatnya, berbagai kesempatan investasi dan konsumsi yang seharusnya dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak terealisir. Tingginya biaya yang terkait dengan pengumpulan informasi, penerapan kontrak, dan pelaksanaan transaksi tersebut mendorong berkembangnya berbagai jenis kontrak keuangan, pasar keuangan, dan lembaga intermediasi keuangan, yang merupakan komponen penting dalam suatu sistem keuangan. Dengan adanya sistem keuangan memudahkan para pelaku ekonomi dalam menyelesaikan masalah keuangan dalam kegiatan ekonominya, sehingga munculnya sistem keuangan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di suatu negara.
Dengan demikian, sistem keuangan pada dasarnya merupakan bagian integral dan tidak dapat terpisahkan dari suatu sistem ekonomi. Suatu sistem keuangan yang baik dan terintegrasi akan dapat memajukan perekonomian dan pada akhirnya akan dapat memajukan kesejahtaraan masyarakat yang dicita-citakan bersama.
Keterkaitan Manajemen Keuangan dengan Sistem Keuangan
Di dalam sebuah perusahaan, sistem keuangan merupakan salah satu penggerak sekaligus pengendali dalam semua kegiatan operasi perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan. Namun, tanpa adanya sistem tersebut kegiatan perusahaan akan sulit di koordinasikan atau dikelolah, maka dari itu dalam suatu sistem keuangan dibutuhkan seorang manajer keuangan yang berperan dalam mengatur, mengelolah dan merealisasikan segala bentuk kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan aliran dana atau keuangan. Dengan adanya seorang manajer keuangan,  maka pemasukan atau pengeluaran dana dalam suatu perusahaan dapat tertata dan dikendalikan, sehingga tingkat risiko yang membuat kerugian dalam perusahaan dapat diatasi.
Adapun tugas utama manajemen keuangan dalam mengatur sistem keuangan di sebuah perusahaan yaitu mengatur, menata, menginvestasikan serta mengelolah sistem keuangan agar pada waktu pemasukan atau pengeluaran dana dapat terisolasi dengan benar sesuai dengan analisis  laporan keuangan dan  rancangan perkiraan penganggaran, sehingga dengan mekanisme tersebut dan berbagai macam pertimbangan sistem keuangan dapat terkendali dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Setelah manajemen keuangan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan maka tugas manajemen keuangan selanjutnya adalah menjamin bisnis dalam perusahaan tetap berkembang, tumbuh meluas dan sistimbility, sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Adapun pengertian dari manajemen keuangan adalah aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan mencari dana, menggunakan dana, dan mengalokasi dana secara efisien dan efektif.
Selain itu, tugas manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang dimaksudkan adalah harga berapapun yang bersedia dibayar oleh (calon) pembeli untuk perusahaan tersebut apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka akan semakin menguntungkan perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang bernilai tinggi akan sangat mudah menarik para investor untuk menanamkan modal mereka pada perusahaan tersebut. Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya, maka kelangsungan hidup perusahaan dapat dalam jangka panjang. Tugas manajemen selanjutnya adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dengan tidak meninggalkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan, hal ini agar kondisi masyarakat dan lingkungan di sekitar bisa mendukung kinerja perusahaan. Dengan cara menjaga kebersihan dan ketentraman lingkungan sekitar serta memberikan bantuan sosial, penyerapan tenaga kerja, dan sosialisasi maka tingkat hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat terjalin dengang baik. Adapun peran manajemen keuangan yang sangat penting yaitu memaksimalkan keuntungan atau laba bersih perusahaan agar dapat mensejahterahkan pemegang saham, sehingga dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi menjadikan atau membuat lebih banyak investor untuk berinvestasi sebesar-besarnya di perusahaan tersebut.
Adapun fungsi manajemen keuangan bagi sistem keuangan di perusahaanyaitu sebagai berikut:
1)      Mengalokasikan dana dengan cara berinvestasi terhadap aktiva yang akan digunakan di perusahaan tersebut, serta mengelolah penganggaran yang sudah dibuat pada sebelumnya. Aktiva yang pantas digunakan untuk berinvestasi bagi perusahaan \adalah aktiva yang produktif, yaitu aktiva yang dapat digunakan atau dioperasikan di suatu perusahaan sehingga menghasilkan barang dan jasa yang mengakibatkan keuntungan bagi perusahaan (Investment Decisions).
2)      Mengelolah dana yang diperoleh dari pinjaman bank yang dimasukkan terhadap pasiva atau hutang lancar. Di dalam memilih lembaga keuangan, manajer keuangan harus mempertimbangkan hal-hal yang penting. Dilihat dari perspektif neraca manajer keuangan harus mempertimbangkan tingkat bunga yang dibebankan pada dana pinjaman (COC), risiko yang paling rendah dan dapat diantisipasi agar keputusan dalam memilih lembaga keuangan tepat dan tidak berdampak fatal dan kerugian pada jangka panjang  (Financing Decisions).
3)      Membuat kebijakan modal kerja terhadap para pemegang saham atas penghasilan keuntungan dari laba bersih perusahaan (Devidend Pokey). Dalam manajemen keuangan, manajer keuangan juga harus memperhatikan kesejahteraan setiap invetor yang menginvestasikan dananya ke perusahaan. Oleh sebab itu adanya fungsi kebijakan deviden ini untuk manajer keuangan mengambil keputusan dalam membagi deviden kepada setiap pemegang saham dalam perusahaan sesuai dengan laba yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya.






Referensi
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
Bukhori, Subroto. 2012. Artikel “STABILITAS KEUANGAN”. (Online)
(http://www.scribd.com/doc/22264040/STABILITAS-KEUANGAN). Diakses pada tanggal 22 Agustus 2014  
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
Mankiw, Gregory. N. 2000. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas  Ekonomi Universitas Indonesia

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar